IBX582A7DF8CA9F4 IBX582A7E48D759A Kesalahan yang Kerap Dilakukan Pemula Ketika Menerima Bibit Tin - Petani Tin Karawang

Header Ads

Kesalahan yang Kerap Dilakukan Pemula Ketika Menerima Bibit Tin

Petani Tin & Zaitun (Karawang) - Kejadian di bawah ini pernah kami lakukan pada masa-masa awal berkebun tin, dan juga banyak dilakukan oleh pembeli bibit tin yang baru nyemplung ke dunia tin. Alhasil gara-gara salah setitik, mati pohon tin sepaket.

Ada beberapa kesalahan fatal yang bisa menyebabkan bibit pohon tin Anda mati setelah diterima dan ditanam di rumah. Kira-kira apa saja sih? Simak yuk, supaya kita terhindar dari kesalahan tersebut. Mari lets go!

Cara Perlakuan Bibit Pohon Tin yang Baik


Berikut ini beberapa kesalahan yang tidak boleh Anda lakukan ketika menerima paket bibit pohon tin dan setelah bibit pohon itu ditanam di rumah Anda.

Membuka Plastik Cangkok dengan Sadis
Membuka plastik cangkok itu sebenarnya gampang tapi karena kurang sabar, akhirnya membuka plastik cangkok menjadi perkara yang menjengkelkan. ALhasil media tanam jadi tercerabut, begitupun akarnya. Atau akar terpotong pisau. Akan tetapi kami percaya, Anda tidak akan melakukan kesalahan ini. Semoga.

Menyiram Bibit Setiap Hari
Rasa sayang itu bagus tapi rasa sayang yang berlebihan itu tidak bagus. Salah satu kesalahan yang banyak dilakukan pemula adalah menyiram bibit pohon tin setiap hari. Apa salahnya?

Pohon tin termasuk pohon-pohonan yang mudah membusuk batang dan akarnya bila media tanam becek atau terlalu lembab. Jadi kami tidak menganjurkan Anda untuk menyiram pohon setiap hari, apalagi disiram 2x sehari (pagi dan sore). Bila Anda melakukan ini, dalam waktu seminggu-an bibit akan mati ditandai dengan daun yang mendadak layu secara keseluruhan.

kebun tin zaitun karawang
Contoh Bibit yang Mati Karena Media Basah
Cara menyiram bibit pohon tin yang baru datang gampang saja, siram sekali ketika tiba di tangan Anda. Kemudian siraman berikutnya hari ke-4 (tergantung media tanam dan suhu), intinya media tanam jangan terlalu basah/lembab.

Menjemur Bibit Biar Berfotosintesis
Kami juga pernah melakukan ini, dulu :D hehehe. Logis kan tanaman butuh cahaya untuk berfotosintesis, butuh makan. Ternyata logika itu salah dalam kasus bibit FC. Tanaman yang baru tiba apalagi yang FC jangan pernah langsung disimpan di tempat yang terkena paparan sinar matahari. Bukannya membaik, tanaman malah layu, gosong, dan mati.

Jadi, biarkan bibit Anda ngadem dulu di tempat teduh. Barulah setelah mereka terlihat pulih dan kembali aktif, Anda bisa memindahkannya ke tempat terbuka.

Memberi Pupuk Biar Cepat Segar, Cepat Gede
Menanam tin itu seni penantian :p artinya butuh kesabaran ekstra. Hari ini menanam, secepatnya 8 bulan kemudian Anda bisa memakan buahnya. Ketika bibit FC dipindah ke media tanam, jangan langsung memberi mereka pupuk baik organik maupun kimia.

Bibit masih belum siap untuk menerima unsur hara makro-mikro tersebut, mereka hanya butuh waktu untuk menenangkan diri, bukan butuh obat. Pemupukan secepat-cepatnya dapat dilakukan 2 minggu setelah tanaman diterima (minggu pertama tanaman pulih, minggu kedua tanaman boleh diberi pupuk)

Pemberian pupuk pun jangan banyak-banyak. Berikan pupuk 2-3 butir (NPK mutiara) dengan jarak 10Cm dari pusat batang. Memberikan pupuk tepat di pangkal batang = membunuh bibit.

Nah, beberapa kesalahan di atas, merupakan kesalahan yang umum dan sering dilakukan pembeli bibit tin. Hindari ya, hindari. Ya sudah, semoga tulisannya menginspirasi. Selamat berkebun :) Kebun Tin & Zaitun KArawang, sehat & sunnah.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.