Panduan Membeli Bibit Tin untuk Pemula
Selain bisa dijadikan sebagai penghias, peneduh, dan penyegar suasana rumah. Ada manfaat lain dari menanam pohon tin dan zaitun sebagai pohon obat dan sarana tadzabur/muhasabah yang mengingatkan kita pada kebesaran Allah SWT.
Panduan Membeli Bibit Pohon Tin
Bagi Anda yang baru mau beli bibit pohon tin, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut. Harapannya tentu bibit tin/zaitun yang Anda beli bisa tumbuh dengan sangat baik di rumah.
Pilih Varietas Tin yang Genjah dan Adaptif
Pohon tin memiliki banyak sekali jenis/varietas, jumlahnya sampai ratusan. Dan perlu diketahui sampai saat ini bisa dipastikan tidak satupun yang berasal dari Indonesia. Jadi ketika Anda misalnya menemukan tin dengan nama NN Garut, Yellow Banyuwangi, Red Indonesia, atau Bromo (saya lupa lagi Bromo apa gitu, si penjual mengklaim itu dari Gunung Bromo), semua jenis itu bukan dari Indonesia.
Yap, si penjual hanya mengubah namanya saja. Kami tidak begitu menyukai hal ini. Kami lebih senang menginformasikan nama jenis yang sebenarnya misalnya Blue Giant yang dijelaskan saja bahwa itu blue giant, bukan NN Garut :D
Salah satu varietas yang terbukti adaptif dan genjah (cepat berbuah dan lebat) untuk iklim Indonesia yaitu misalnya Green Yordan, Brown Turkey, Blue Giant atau Purple Yordan.
Pilih Bibit yang Sudah FSFR
Dalam dunia jual-beli bibit tin, Anda akan menemukan istilah-istilah berikut, yaitu cutting, FC, FSFR, dan tambulampot. Keempatnya tidak merujuk pada varietas loh. Cutting itu berarti hanya berupa potongan batang tin dengan panjang antara 10-20 Cm. Belum berdaun, belum berakar, hanya batang saja. Harga cutting pohon tin berbeda-beda tergantung jenis.
Adapun FC merupakan Fresh CUtting/Fresh Cangkok, artinya bibit sudah memiliki akar, memiliki daun dan diperoleh dari cara mencangkok. Kenapa disebut FC karena bibit tersebut baru dipotong dari induknya.
Sementara FSFR merupakan singkatan dari full sun full rain. Artinya bibit sudah tahan guyuran hujan dan paparan sinar matahari, biasanya sudah ditanam di polybag, daunnya cukup banyak dan akarnya sudah sangat banyak.
Kalau tambulampot, dijual dalam pot besar dengan kondisi pohon tin sudah berbuah/SIAP BERBUAH. Tentu sudah full sun full rain juga.Pertimbangkan Jarak
Pohon tin baik yang FSFR maupun FC, sebenarnya selama 1 minggu berada di dalam paket pada umumnya akan baik-baik saja alias masih hidup. Hanya saja daun mungkin berguguran dan rontok , atau batang ditumbuhi akar-akar yang menggila.
Bila Anda mengalami hal itu, tenang saja. Normalnya bibit masih bisa hidup, Anda hanya perlu menanamnya saja. Tentu tidak langsung di tempat terbuka. Ketika menerima paket kabari si penjual dan informasikan kondisi bibit yang Anda terima.
Lama pengiriman biasanya menghabiskan waktu antara 2-3x24 jam, tergantung kurir. Untuk pengiriman luar pulau mungkin berbeda terlebih bila bibit harus masuk dulu karantina. Sabar dan berbaik sangka saja. Tidak perlu grasak-grusuk.
Jika memungkinkan sebaiknya datang langsung saja ke kebun, risikonya lebih kecil. Jadi Anda bisa mencari penjual bibit tin terdekat di kota Anda. Nah khusus untuk Anda yang di Karawang bisa mencari bibit tin di Petani Tin Karawang atau Kebun Tin & Zaitun Karawang yang beralamat di Ciampel, Karawang Timur.
Perhatikan Kualitas Bibit
Kualitas bibit yang baik dapat dilihat secara fisik dengan cukup mudah. Pertama, daun terlihat hijau segar, tidak banyak yang berkarat atau mengerut, atau berwarna kuning. Kedua, jarak antar mata tunas/buku tidak rapat bertumpuk. Ketiga, akar sudah banyak tidak sekadar beberapa helai.
Pilih Penjual yang Rekomended
Membeli bibit tin online sebaiknya dilakukan pada penjual yang sudah terekomendasi. Karena ada saja penjual bibit pohon tin yang nakal :D terutama pada jenis varietas, kami sendiri pernah mengalami membeli tin jenis Syrian Honey, ketika sudah besar pohonnya baru ketahuan ternyata itu Green Yordan. Duh!
Nah, sekian panduan membeli bibit tin/zaitun untuk pemula. semoga bisa memberikan informasi yang cukup. Selamat berkebun :) Kebun tin & zaitun Karawang, sehat dan sunnah.
Tidak ada komentar: