Resep Pepes Buah Tin, Kuliner Unik Rasa Asyik
Pada umumnya pepes itu memakai bumbu kunyit, akan tetapi untuk pepes buah tin, kita tidak memakai kunyit. Karena kunyit biasanya digunakan untuk menghilangkan bau amis seperti pada ikan dan ayam.
Cara Membuat Pepes Buah Tin
Resep pepes buah tin ini, punya perjalanan unik loh, begini ceritanya. Najwa, salah satu anak dari keluarga kami tidak menyukai yang namanya sayuran. Duh, bahaya kalau tidak mau mengonsumi sayuran tubuh bisa kekurangan serat.
Suatu hari, kami melakukan pruning pohon tin yang sudah cukup tua untuk dibibitkan. Buah-buah mudahnya kami kumpulkan, memang tidak terlalu banyak hanya beberapa puluh saja tapi cukup untuk membuat dua pepesan buah tin.
Saya pikir, buah tin muda itu harus dibuat apa? Dibuat manisan lagi? No way! Saya pun dengan segala kegalauan akhirnya mengiris buah tin muda menjadi 4 bagian yang sama. Kemudian setelah dipotong-potong saya belum mendapatkan pencerahan juga, apakah ditumis, atau diapain?
Tiba-tiba setangkup daun pisang di rak piring, berkerling (ting ting ting! :D) saya seakan mendapat pencerahan yang luar biasa. Terbersit dalam pikiran untuk membuat pepes buah tin. Tanpa ba bi bu, saya bergegas pergi ke depan rumah, menyambangi tanaman kemangi dalam pot.
Saya kumpulkan bumbunya, segenggam kemangi segar yang dipetik langsung dari pot. Setelah dicuci bersih saya pun mengiris bawang merah dan bawang putih. Akhirnya saya bungkus irisan buah tin menjadi dua bagian, satu saya taburi potongan cabai untuk saya dan suami. Satu tanpa cabai untuk Najwa.
Setelah potongan tin dimasukan ke dalam daun pisang, saya taburkan juga kemangi, bawang merah, bawang putih dan saya aduk biar merata. Sebelum dibungkus, saya tambahkan minyak kelapa secukupnya. Lalu, saya bungkus dan saya ikat.
Saya tersenyum sendiri, betapa sebuah ide bisa datang kapan saja. Trek! Saya nyalakan kompor gas dan saya taruh genting di atas apinya. Tak lama berseleng dua pepesan buah tin yang masih mentah bertengger di atas genting itu.
Tidak lebih dari 15 menit, aroma sedap mulai menguar ke seisi ruangan. Ditambah lagi aroma daun pisang yang terbakar menggugah rasa lapar. Saya menelan ludah, tak kuasa membayangkan rasa pepes buah tin yang menggoda itu.
Kemudian 15 menit berikutnya, pepesan saya balikkan sehingga kedua sisinya bisa matang sempurna. Aaaah, aromanya semakin membahana di dalam dada. Semakin menjangkau perut saya yang tak berdaya menahan lapar yang mendadak gila.
Klek! Kompor saya matikan, pepesan sudah matang sempurna. Dengan jurus emak-emak memburu matahari, saya sobek bungkusan daun pisang. Praaaaaay... Uap panas memendar dari pepesan buah tin, menguar ke angkasa, menggedor hidung saya dengan aroma lezat yang luar biasa.
"Najwa, ayo kita makan!" Sontak, aku memanggil Najwa yang sedang menonton TV.
"Masak apa Bi?" Najwa menengok pepesan di atas meja.
Aku bisa melihat Najwa menelan ludah, tergiur dengan rupa dan aroma pepesan buah tin. "Kita makan pakai pepes buah tin."
"Sayur ya?" tanya Najwa.
"Bukan. Ini buah." Aku tersenyum.
"Buah dipepes?"
"Ya, cobain deh."
"Wangi." Najwa menelan ludah lagi.
Tanpa menunggu aba-aba, aku langsung membagikan piring dan menciduk beberapa sendok nasi putih. Pepes buah tin pedas buatku, pepes buah tin tanpa pedas untuk Najwa. Nyam nyam nyam.
Tanpa sadar sedang aku perhatikan, Najwa begitu lahap, menikmati setiap irisan buah tin yang dipepes. Ia juga tak sadar, makanan yang paling dibencinya telah menjadi makanan favoritnya yang selalu ditanyakannya besok-besok hari. O... pepes buah tin.
Nah, jadi begitu ceritanya. Pepes buah tin ternyata bisa mengubah ketidaksukaan Najwa terhadap sayuran, sejak saat itu ia mulai berdamai dengan sayuran, tidak hanya dengan buah tin, ia mulai memakan bayam, kangkung, dan sayuran lain yang biasa dimasak emak-emak.
Jadi, kalau Anda punya buah tin muda cukup banyak di rumah, langsung aja deh dibuat pepesan buah tin. Resepnya udah tahu kan?
- Beberapa lembar daun pisang
- Kemangi segenggam
- Bawang merah 3 siung
- Bawang putih 2 siung
- Garam secukupnya
- Minyak kelapa secukupnya
Tidak ada komentar: